REVOLUSI DAN PRAKSIS ANARKIS
REVOLUSI DAN PRAKSIS ANARKIS
Marxisme dan Postmodernisme, Dilihat dari Indonesia di Tahun 1993
Oleh Goenawan Mohamad
"Membentuk kembali hidup! Orang yang bisa omong begitu tak
pernah paham sedikitpun apa itu hidup -- mereka tak pernah merasakan nafasnya,
jantungnya..." -- Dr. Zhivago.
Antara 1917 dan 1993 telah terjadi dua peristiwa besar
yang berhubungan dengan agenda "membentuk kembali hidup." Yang
pertama ialah sebuah revolusi atas nama Marxisme, yang berlangsung sebagai
"sepuluh hari yang mengguncangkan dunia", seperti ditulis oleh John
Reid. Yang kedua ialah ........
Guncangan-guncangan besar: Marxisme adalah harapan dan
keyakinan penting selama kurang-lebih satu setengah abad, sesuatu yang demikian
keras, tapi ternyata--dalam bentuknya yang dicoba dalam suatu transformasi
sosial--dengan cepat merapuh. Selama beberapa tahun terakhir ia telah
didiskreditkan secara luas (simbol paling menonjol, bagi saya, ialah diubahnya kantor
Partai Komunis menjadi bursa saham di Warsawa, Polandia), dan hampir di seluruh
dunia tidak terdengar lagi rencana Marxis untuk "mengubah dunia."
Yang tersisa adalah "menerangkan dunia"--terutama di jurnal-jurnal
pemikiran dan seminar-seminar--ketika politik sayap kiri merosot, atau
mengalami perubahan diri, di pelbagai penjuru.
Maka apa gerangan yang kita hadapi, dan bisa
dilakukan
: putra tabalagan