MARWAH

gumpal gairah kekal di marwah, senantiasa rinduku terulur dingin seperti kesiur angin, sebab aku tahu, kau terkisah dari kasih menjigrah putih.
tentangmu, selembut gurat dalam takjub berabad, aku tersadur dari sadar yang menjulur samar, ketika jeda, berlarat-larat jerit muncul dari geriap yang mumbul jadi bersit.
cahaya itu, rimbun di matamu, seperti rumpun bambu mengulum sekian debu, bagai waktu, kuselusupi gerai rambutmu hingga kuku kaki.
jiwa ini terlalu jumawa untuk kesekian kali jumbuh tersepuh ruh, dan cinta ini, selalu berkelit di ketinggian langit, mendamba jatuh di dalam jantungmu.

sumber
http://sastra-indonesia.com/

POPULAR POST