PEDOMAN PRAKTIS MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan … 1
Visi … 2
Misi … 2
Wawasan Kemahasiswaan … 3
Pengertian … 5
1. Mahasiswa
2. Dosen
3. Sivitas Akademika
4. Pembimbing Kemahasiswaan
5. Kegiatan Ekstrakulikuker
6. Strategi
BAB II Pemberdayaan Mahasiswa … 6
Sasaran … 6
a. Sasaran Umum … 6
b. Sasaran Khusus … 7
1. Sikap Keahlian … 7
2. Sikap Profesional … 7
BAB IIIOrganisasi … 8
Organisasi Kemahasiswaan… 9
Fungsi Organisasi … 10
a. Planning (perencanaan) … 10
b. Organizing (pengaturan) … 11
c. Accounting (pelaporan) … 11
d. Controling (pengawasan) … 12
2. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan … 13
a. Stuktur Organisasi … 13
b. Job Descriptions… 13
c. Rapat Kerja (Raker) … 13
d. Rapat Evaluasi … 14
e. Rapat Koordinasi … 14
f. Rapat Pimpinan Organisasi … 15
g. Dialog Mahasiswa dan Lembaga … 15
h. Penataan Arsip & Inventaris Organisasi … 15
i. Laporan Pertanggung Jawaban … 16
j. Pendelegasian Wewenang … 16
k. Pembagian Tugas Pengawasan … 16
l. Pembuatan Daftar Rencana Kegiatan dan Anggaran
Organisasi (RKA) serta Realisasi Kegiatan & Anggaran.. 17
m. Pembukuan / Kearsipan … 17

Wawasan Kemahasiswaan
Bagaimana cara kita melihat atau memandang mahasiswa, akan
sangat menentukan pemahaman kita tentang kondisi dan
masalah kemahasiswaan, penetapan sasaran, strategi, program
dan kegiatan pemberdayaan mahasiswa dilingkungan perguruan
tinggi. (Ini kata-kata orang bijak yang nulis buku pola
pemberdayaan mahasiswa, juga paragrap dibawahnya).
Mahasiswa sebagai insan yang memiliki berbagai dimensi, yaitu :
sebagai bagian dari sivitas akademika, bagian dari generasi muda
bangsa yang terdidik untuk menggunakan penalaran, pelaku
sejarah yang ikut berperan serta dan menentukan sejarah
perkembangan bangsa Indonesia, disamping sebagai warga
negara Indonesia yang hak dan kewajibannya sama dengan
warga negara Indonesia lainnya.
Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat yang maju,
mandiri, dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju
masyarakat madani berdasarkan Pancasila, peranan pendidikan
tinggi amat penting dan strategis :
a. Pendidikan tinggi, melalui kegiatan penelitian dan keilmuan
lainnya, dapat menghasilkan berbagai pemikiran dan
konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia,
serta budaya bangsanya. Melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni budaya, pendidikan
dapat menghasilkan rekayasa teknologi dan karya seni yang
bermutu sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
b. Lulusan pendidikan tinggi yaitu akademisi dan tenaga
profesional merupakan sumber daya manusia yang
berkualitas yang diharapkan mampu melahirkan manajer
yang handal, berwawasan luas dan berkepribadian untuk
memimpin masyarakat, bangsa dan negara. Mereka itu
diharapkan akan mampu memperbaiki sosial ekonomi bangsa
guna mempersiapkan diri dalam persaingan yang semakin
tajam antar bangsa-bangsa di dunia.
Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber
daya insani yang strategis, maka perlu diberi peluang seluasluasnya
untuk mengaktualisasikan dirinya secara utuh, yaitu:
a. Sebagai sivitas akademika di perguruan tinggi, mahasiswa
memiliki kebebasan akademik dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta sekaligus
merupakan mitra para dosen dalam proses belajar mengajar
yang dialogis. Sedangkan dalam proses pengembangan diri
mahasiswa, para pembimbing kemahasiswaan senantiasa
menunjukkan sikap campur tangan yang sesedikit mungkin,
demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan
diperguruan tinggi senantiasa berpegang pada prinsip dari,
oleh dan untuk mahasiswa.
b. Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa
diharapkan senantiasa peka terhadap masalah yang
berkembang ditengah-tengah masyarakat dan diberi peluang
untuk ikut serta dalam menanggulangi berbagai masalah
masyarakat.
c. Sebagai warga negara yang telah dewasa, mahasiswa memiliki
hak dan kewaiban yang sama dengan warga negara yang lain.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, maka pengembangan
kemahasiswaan merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya
menjadi tanggungjawab berbagai fihak yang terkait.
Gimana? Nggak Bingung kan? semoga anda faham dengan
uraian-uraian yang di cantumkan pada paragrap diatas. Bila
terlalu men-jlimet (kata orang jawa) dilupa-in aja, tapi kalau
cukup mudah untuk difahami, tolong diingat kemudian
disampaikan ke orang lain dengan persepsi yang sama.
Kata orang bijak yang saya kenal, bila orang berbicara atau
menuliskan kata-kata yang sulit dipahami atau dicerna oleh
orang lain, baik oleh orang yang setara pendidikannya atau tidak
dengan si-pembicara atau penulis, maka orang tersebut belum
layak disebut “orang pintar” yang cukup cerdas bersosialisasi,
memahami mahkluk-mahkluk yang berada disekitarnya .
Berarti kalo ada pembaca yang belum mampu menangkap
maksud yang tertera diatas dengan jernih, maka sampai saat ini
anda bukan atau belum termasuk “orang bego”, he..he..he…
Berikut ini, kembali ke hal yang serius, tentang istilah-istilah
yang kita gunakan pada buku ini. (semoga tidak pusing).

DOWNLOAD BUKU MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Password  : putra tabalagan

0 komentar:

Posting Komentar

POPULAR POST