Sistem Pakar
Sistem Pakar
Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan
kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI). AI adalah suatu studi
kasus dimana tujuannya adalah membuat komputer berfikir dan bertindak seperti
manusia. Penggunaa teknik AI ini, pada umumnya dilakukan untuk membuat software
Expert Systems, yaitu suatu program yang bertindak sebagai penasihat atau
konsultan pintar.
Pengertian
dan Tujuan Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan program Artificial Intellegence (AI) yang memiliki
basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran interferensi
menyerupai seorang pakar atau sebagai penasihat untuk memecahkan suatu masalah
[1]. Sistem pakar dapat mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan seorang pakar
atau beberapa orang pakar ke dalam komputer. Pengetahuan tersebut kemudian
digunakan oleh siapa saja yang memerlukannya.
Sistem pakar merupakan salah satu contoh pengembangan kecerdasan buatan
yang menggabungkan pengetahuan dan
penelusuran data untuk memecahkan yang secara normal memerlukan keahlian
manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan
peran manusia, tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk
sistem, sehingga dapat dilakukan oleh orang banyak.
Ada
banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara
lain:
1.
Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian
di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
2.
Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah
efisiensal pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
3.
penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang
kompleks.
4.
Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang
kompleks dan berulang-ulang.
5.
Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan
tanpa ada batas waktu.
6.
Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan
dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan sistem pakar,
yaitu:
1.
Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang
karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.
2.
Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit
dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.
Ada
berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem
lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan
sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan
berbentuk numeris.
2.
Informasi dalam sistem pakar tidak selalu tetap,
subyektif, tidak konsisten, subyek terus bertambah dan tergantung pada kondisi
lingkungan, sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak
mutlak “Ya” atau “Tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu.
3.
Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu
permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat
diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas.
4.
perubahan suatu pengembangan pengetahuan dalam sistem
pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan
kemudian dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang
semakin besar dan semakin bervariasi.
5.
Pandangan dan pendapat setiap sistem pakar tidaklah
selalu sama, yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar
merupakan jawaban yang pasti benar.
6.
Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat
berdasarkan masukan pengetahuan sekalipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi
sistem harus selalu diperhatikan.
Tiap daerah kerja AI memiliki potensi dalam memecahkan masalah, tetapi
keungulan utama ada dalam bentuk pengetahuan dari pakar manusia secara
heurustik dalam sistem pakar. Heuristika dalam sistem pakar tidak menjamin
hasil mutlak sistem kecerdasan buatan lainnya, tetapi menawarkan nasihat kepada
pemakai dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang spesifik.
Ada
berbagai kategori pengembangan sistem pakar, antara lain:
1.
Kontrol.
Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, dimana
dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan
dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi
pengobatan yang tepat bagi si pasien yang sakit.
2.
Design.
Contoh sistem pakar dibidang ini adalah PEACE yang dibuat aleh Dincabas pada
tahun 1980 untuk membantu design pengembangan sirkuit elektronik. Contoh lain
adalah sistem pakar untuk membantu design komputer dengan komponen-komponennya.
3.
Diagnosis.
Pengembangan sistem pakar terbesar adalah dibidang diagnosis penyakit,
diagnosis kerusakan mesin kendaraan bermotor, diagnosis kerusakan komponen
komputer, dan lain-lain.
4.
Instruksi.
Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang
ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar dapat memberikan instruksi
dan pengajaran terhadap suatu topik permasalahan.
5.
Interpretasi.
Sistem pakar yang dikembangkan dengan melakukan proses pemahaman akan suatu
situasi dari beberapa informasi yang direkam.
6.
Monitor.
Sistem pakar dibidang ini banyak digunakan militer, yaitu menggunakan sensor
radar kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi obyek berdasarkan posisi
radar tersebut.
7.
Perencanaan.
Perencanaan banyak digunakan dalam bidang keuangan suatu proyek.
8.
Prediksi.
Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan
informasi dan model permasalahan yang dihadapi.
9.
Seleksi.
Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan baik dari beberapa
daftar pilihan kemungkinan seleksi.
10. Simulasi. Sistem ini memproses operasi
dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkannya dalam bentuk
simulasi.
0 komentar:
Posting Komentar